Mendapatkan Keseimbangan dalam Hidup

Filosofi seseorang adalah bagian dari kehidupan pribadinya. Pada saat yang sama, perilakunya dan interaksinya harus sesuai dan sesuai dengan norma-norma masyarakat dan keluarga.
Ketika kehidupan seimbang dengan baik dalam masyarakat dan keluarga seseorang, dan di samping itu seseorang mampu membangkitkan kesadaran spiritual seseorang, maka kehidupan menjadi baik dan lengkap.

Yoga membawa disiplin ke dalam kehidupan seseorang. Sannyasin tentu saja menjalankan prinsip-prinsip filsafat vedanta, namun untuk memurnikan tubuh, pikiran, dan emosi serta untuk membangkitkan potensi kreatif seseorang, yoga sangat diperlukan.

Yoga tidak dimaksudkan hanya untuk sannyasin; itu penting bagi orang-orang yang menjadi anggota masyarakat. Melalui yoga mereka dapat membangkitkan kreativitas mereka. Tujuan yoga adalah untuk memberikan dorongan untuk membangkitkan potensi kreatif seseorang.

Kebutuhan seseorang adalah mengatur kehidupan seseorang dengan baik dan memiliki kesempatan untuk mengekspresikan potensi kreatifnya secara maksimal agar dapat mengalami kedamaian, kelimpahan dan kemakmuran. Ketika individu itu tiba pada keadaan damai dan tenang ini di mana tidak ada pengalaman kekurangan apa pun, baru kemudian pikirannya memulai perjalanan berikutnya menuju Realisasi Diri dengan Tuhan.

Jika seseorang menderita asma dan diberi tahu, "Lihatlah, temanku, kamu bukan tubuh ini, kamu adalah jiwa abadi," dia tidak akan memperhatikan apa yang dikatakan. Ketika seseorang menderita asma, dia tidak perlu mendengarkan filosofi; ia membutuhkan metode pengajaran atau pengajaran yang praktis sehingga ia dapat menjadi sehat kembali. Begitu ia telah mencapai kesehatan yang baik, menjadi mungkin baginya untuk melakukan berbagai jenis pencarian.

Oleh karena itu, yoga adalah untuk kesejahteraan fisik, mental dan emosional, dan untuk membangkitkan kesadaran spiritual.

setiap individu adalah kombinasi dari kemampuan kepala, hati dan tangan. Tiga fakultas ini harus dipupuk, dibangunkan, dan diasuh. Kemampuan kepala adalah kecerdasan, kemampuan untuk berpikir. Kemampuan hati mengacu pada kepekaan emosional, dan kemampuan tangan mengacu pada ekspresi kreatif individu.

Jika seseorang menganalisis kehidupannya, akan menjadi jelas bahwa kapan pun seseorang mengalami hambatan dan kesulitan, sumber masalahnya ada di salah satu dari ketiga wilayah ini.

Entah sumbernya emosional, atau karena tidak dapat menggunakan kecerdasan seseorang dengan benar. Jika seseorang tidak memiliki analisis intelektual, pemahaman, penghargaan dan kejernihan mental, sulit untuk melakukan pekerjaan dengan sukses dan pikiran selalu dilanda kesulitan dan perselisihan.

Jika seseorang tidak memiliki kestabilan emosi, seseorang akan langsung terpengaruh oleh fluktuasi di lingkungan. Emosi kemarahan yang melemahkan, ketakutan, kekecewaan, kecemburuan, rasa jijik, kebencian dan persaingan dialami, dan siklus ini menjadi tanpa akhir, menciptakan gangguan dalam pikiran. Ketika tidak ada kejelasan atau keseimbangan dalam emosi atau kecerdasan,

Jika ingin memulai jalan kemajuan dalam hidup, tiga kondisi ini harus seimbang dan dipahami: pikiran, emosi dan tindakan. Yoga sebagai sarana untuk mencapai ekspresi kreativitas yang semaksimal mungkin dalam hidup.